Minggu, 27 Maret 2011

Krisis Listrik jawa-bali teratasi bulan juni

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tetap meyakini kondisi krisis listrik di Tanah Air, terutama Jawa-Bali sudah teratasi setelah 30 Juni 2010, kendati beberapa wilayah di Indonesia bagian barat dan timur masih mengalami pemadaman.
Direktur Operasi PLN wilayah Jawa-Bali I.G.A Ngurah Adnyana mengungkapkan secara prinsip kondisi kelistrikan Jawa-Bali sudah tidak mengalami defisit karena pasokan dayanya sudah mencukupi.
Hanya saja, lanjutnya, daya mampu di beberapa lokasi pembangkit masih sama dengan beban puncak, sehingga rentan terhadap pemadaman bila terjadi persoalan menyangkut operasional, seperti bahan bakar atau gangguan teknis lainnya.
“Sistem kelistrikan Indonesia itu kan dibagi menjadi tiga bagian, Indonesia bagian barat, Jawa-Bali, dan Indonesia bagian timur. Kalau Jawa-Bali secara prinsip tidak ada permasalahan karena memang daya cukup. Yang banyak masalah itu adalah Indonesia barat dan timur,” katanya hari ini.
Menurut dia, hingga kini perusahaan listrik pelat merah itu tetap melakukan berbagai upaya pemenuhan listrik, terutama di wilayah yang masih mengalami pemadaman, sehingga target penuntasan krisis listrik di Tanah Air hingga akhir Juni tahun ini tercapai.
Dia menjelaskan dengan masuknya tiga unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU),yakni Indramayu, Rembang, Lontar yang merupakan bagian megaproyek 10.000 MW tahap I, mampu meningkatkan kehandalan pasokan listrik Jawa-Bali.
“Secara umum, kami tetap yakin kekurangan pasokann listrik yang terjadi saat ini bisa teratasi, tetapi tentunya dengan berbagai upaya dan dukungan dari semua pihak. Terutama yang menyangkut pemenuhan bahan bakar pembangkit seperti gas dan batu bara,” kata Adnyana.
Di sisi lain, Manager PLN cabang Palu, Sulawesi Tengah Nyoman Sujana mengungkapkan kekurangan pasokan listrik di wilayah tersebut yang mencapai sekitar 32 MW, mulai sedikit terbantu dengan kedatangan mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) berkapasitas 10 MW, kemarin.
“Proses pemasangan dan penyalaan mesin memakan waktu sekitar 10 hari. Memang masih terdapat defisit listrik di Palu, tetapi kami tetap berusaha mengatasinya walaupun bertahap,” tutur Sujana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar