
Karakteristik dasar dari sebuah koil adalah Induksi. Induksi diukur dengan satuan Henry (H), tetapi pada pakteknya kebanyakan koil memiliki nilai induksi antara mikro Henry (uH) sampai dengan mili Henry (mH).
Sebagai pengingat
1H = 1000mH = 106uH


XL = Reaktansi koil dalam Ohm (Ω)
π = 3,14
f = Frekuensi dalam Hertz (Hz)
L = Induksi dalam Henry (H)
Sebagai contoh
jika frekuensi (f) = 300Hz, dan induksi koil (L) = 0,5mH, berapakah reaktansi koil (XL) ?XL = 2.π.f.L
XL= 2 x 3,14 x 300 x 0,5x10-3
XL = 0,942 Ω
Transformator
Transformator atau biasa disebut juga sebagai trafo, merupakan perangkat elektronika yang bekerja dengan sistem induksi. Transformator itu sendiri merupakan kumparan kawat atau kabel yang dililitkan pada suatu inti, transformator pada umumnya terdapat dua kumparan yaitu kumparan Primer dan kumparan Sekunder.

Simbol Transformator
Prinsip Kerja Transformator
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa transformator terdiri dari dua buah kumparan yakni kumparan primer dan sekunder yang bekerja dengan sistem induksi, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.
Hubungan antara tegangan PRIMER dan SEKUNDER dapat dinyatakan oleh persamaan berikut:

Vs = Tegangan SEKUNDER
Vp = Tegangan PRIMER
Ns = Jumlah lilitan SEKUNDER
Np = Jumlah lilitan PRIMER
Hubungan antara arus PRIMER dan SEKUNDER dapat dinyatakan oleh persamaan berikut:

Ip = Arus PRIMER
Is = Arus SEKUNDER Sedangkan daya dari transformator dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:
P = Vs x Is (Watt)
Persamaan-persamaan diatas merupakan persamaan untuk kondisi ideal dimana daya yang diberikan pada kumparan PRIMER akan ter-konversi sempurna pada kumparan SEKUNDER. Pada dunia nyata daya listrik yang ter-konversi pada kumparan Sekunder tidaklah 100% sempurna melainkan ada daya yang ter-konversi menjadi panas. Besarnya perbedaan rasio daya PRIMER dan SEKUNDER disebut efisiensi (η).
Ps = Daya kumparan SEKUNDER (Watt)
Pp = Daya kumparan PRIMER (Watt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar